Berawal Keihklasan dan Transparansi, Berakhir dengan Umroh


Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), merupakan salah satu wilayah Tim Fasilitator 19 di bawah kendali Koordinator Kota (Koorkot) Prabumulih. Di sana, hiduplah Amri Kadir. Laki-laki kelahiran Kedaton, 18 September 1952 ini selalu bekerja keras mewujudkan mimpinya dan memberikan yang terbaik untuk kelurahan.


Bermula dari impian, keinginan dan tekad yang kuat untuk membangun kelurahan, Amri Kadir selalu aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan sosial masyarakat. Ia berkiprah dalam kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan sejak awal Juni 2008. Tahun tersebut, PNPM Mandiri Perkotaan masuk wilayah Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kota Kayuagung, Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel.

PNPM Mandiri Perkotaan, yang dahulu dikenal dengan P2KP, adalah program pemberdayaan dengan cara pendekatan yang sangat berbeda dibandingkan berbagai program lainnya. Terbukti, selama pelaksanaan kegiatan siklus berjalan, masyarakat harus selalu terlibat dan dilibatkan. Berkat peran aktifnya dalam masyarakat, awal tahun 2010, suami dari Lismayani yang dikaruniai lima putra dan putri ini dipercaya masyarakat menjadi Koordinator LKM Seriang Kuning.

Segala kegiatan program selalu diikuti dengan tekun. Bahkan, ia bersedia dan meminta kepada tim pendamping agar dibekali cara memandu dalam melakukan pelatihan-pelatihan yang selama ini masih dimotori oleh Tim Faskel maupun Tim Askot CD Mandiri.

Laki-laki tua yang dulu bekerja sebagai pegawai bank swasta ini sekarang disibukkan dengan berbagai kegiatan sosial, seperti pengurus Mesjid At-Taubah, sebagai kepala lingkungan dan Panitia Pembagian Beras Miskin (Raskin). Amri Kadir selalu menyampaikan kepada para anggota LKM dan masyarakat sekitar bahwa program PNPM Mandiri Perkotaan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin, memberdayakan masyarakat agar mandiri dan ikut serta dalam setiap program baik itu pembangunan fisik, sosial maupun ekonomi.

Pada awal tahun 2011, salah seorang peserta bertanya kepada Amri dalam suatu pertemuan, “Pak Amri, dalam PNPM Mandiri Perkotaan, adakah Bapak mendapat uang atau gaji?”
Dengan spontan ia menjawab, “PNPM Mandiri Perkotaan merupakan program amal yang digaji Lillahi Ta’ala. Insya Allah, pahalanya akan mendapat naik haji atau umroh.”
Ternyata air liur Amri begitu asin. Di tahun berikutnya, ia benar-benar memperoleh umroh gratis dari pemerintah setempat, karena dinilai sebagai tokoh masyarakat peduli lingkungan dan kaum miskin. Impian Amri, yang tidak mampu berumroh dengan biaya sendiri, terjawab sudah.


“Dengan kerja ikhlas, keinginan kuat dan transparan, niatkanlah dalam hati. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi esok hari, karena Allah, SWT yang akan menentukan semuanya,” kata Amri Kadir, yang sering ia ungkapkan dalam berbagai pertemuan.
Sosok seperti ini sudah sulit dan jarang kita temui dalam perkembangan perjalanan program di era sekarang. Kisah Amri Kadir merupakan suri teladan untuk kita semua, dimana ia penuh dengan upaya mengatasi kemiskinan dan berperan aktif, peduli terhadap sesama melalui PNPM Mandiri Perkotaan.
Semoga Amri Kadir selalu diberikan kekuatan dan kesehatan untuk terus berbuat yang terbaik bagi wilayahnya. Aamiin! [Sumsel]

 Oleh:
Agus Sugianto
Askot CD Mandiri
Ogan Komering Ilir (OKI)
OC 2 Provinsi Sumatera Selatan
PNPM Mandiri Perkotaan

Sumber Berita : Kotaku.pu.go.id
Editor: Nina Firstavina





Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top